Skip to main content


PEMBAHARUAN(TAJDID)
Oleh
 Kodri
 (Pengurus Bidang PTKP)


“Saya merdekakan islam dari ikatannya negara, agar supaya agama Islam bukan tinggal agama memutarkan tasbih di dalam masjid saja, tetapi menjadilah satu gerakan yang membawa kepada
perjuangan”(Mustafa Kemal atatruk).
Islam yang turun sebagai penyempurna agama agama terdahulu, dengan kitab sucinya Al-Qur'an, memberikan cara dan praktek praktik baik yang berkaitan dengan tuhan maupun dengans sesama manusia, dan banyak hal lagi yang di bahas di dalamnya, misalnya hokum, akidah dll.
Jika kita baca, ada tiga periodesasi masa dalam islam, yang pertama adalah periode awal, pertengahan atau keemasan, dan yang terakhir adalah kemunduran, penekanan penulisan artikeli ini akan kami tekan kan pada masa kemundurannya, apa yang menjadi sebab dan fakor yang
menyebabkannya, bukannya apa yang termuat dalam al qur,an sudah mencakup semua hal2 yang sudahterjadi maupun belum terjadi?.
Di dalam buku islam sontoloyo memuat pendapat dari professor farid wadjdi kurang lebih“ agama islam hanyalah dapat berkembang betul, bilamana umat islam memperhatikan benar benara akantiga buah sendi sendinya, kemerdekaan rokh, kmeredekaan akal, kemerdekaan akal”.
Pendapat dari professor tersebut menurut kami merupakan kunci untuk mencapai kemajuan islam,sebab dengan merdekanya tiga sendi tadi, mampu membawa kita kepada pemahaman yang lurust tanpa ada unsur2 yang menghambat kemajuan atau pembaharuan islam. Realitayang ada saat ini, tak sedikit kita temukan orang orang islam yang lebih percaya kepada hal hal yang bersifat takhayul, padahal kepercayaan semacam itu adalah penghambat bagi pembaharuanislam, selain itu masih ada banyaknya keyakinan bahwa agama ya ibadah, selain itu kurang di perhatikan, padahal pada esensinya agama islam tidak hanya membahas masalah ibadah, masihbnayak peroslan yang di bahas di dalamnya.
Sikap yang ta menerima perubahan merupakan salah satu yang menjadi factor sulitnya untukmmencapai pembaharuan, menurut Heraclitus, segala hal mengalir segala hal pembaharuan.
Dari situ sebenarnya mengandung makna bahwa sannya segala sesuatu itu tidak mutlak, atau dalamarti mengikuti perubahan zaman, selain itu di zaman modern ini jika umat islam terutama
generasi umta islam tak mampu menjaga dirinya dengan baik, akan membahayakan dirinya sendiri dan umumnya islam, sebab di zaman modern ini snagat rawan dengan paham liberalisme, yang mana liberalisme lebih bahaya dari pada kemusyrikan.
Pembaharuan islam sendiri sudah di galakkan oleh banyak tokoh di abad ini, dan abad sebelumnya, slah satunya hasan al banna, pendiri ikhwanul muslimin, yang mati syahid terhuja pelurupeluru orang2 yang khawatir akan pergerakannya.
Sudah semestinya, jika umat islam ingin mencapai kemajuan seperti yang terdahulu, haruslahkembali kepada ajaran yang telah ALLah wahyukan dalam al qur,an tanpa mencanpurkannya dengan hal hal yang tidak di ajrkan dalam al qur,an sperti takhayul dan kurafat.
Kemajuan islam akan tercapai jika umat islam sadar, bahwa dunia ini sudah di termuat dalam al qur,an tinggal kita bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Latihan Kader 1 (Basic Training) HMI Cabang Salatiga Komisariat Karnoto Zarkasyi      Kamis-Minggu, 26-29 September 2019  HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi telah mengadakan Latihan Kader 1 (LK1) bertempat di Pondok Pesantren BUQ Bener Tengaran Kab.Semarang. Kegiatan LK1 ini merupakan momentum Training bagi calon kader tingkat pertama HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi, yang dilaksanakan enam bulan sekali dalam satu tahun. Acara ini dihadiri oleh keluarga besar HMI Cabang Salatiga dan HMI Komisariat selingkup Salatiga.      Peserta LK1 HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi berjumlah 47 peserta dengan 34 peserta dinyatakan lulus, 2 dinyatakan lulus bersyarat dan 11 dinyatakan tidak lulus. Afif Munthalib selaku Ketua Umum HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi mengaku senang dengan antusias peserta dalam melaksanakan training dan berharap training ini bisa menjadi salah satu ajang dalam rangka memajukan HMI Cabang Salatiga pada umumnya dan HMI Komisariat Karnot...
Pembentukan Forum Konsultasi Bantuan Hukum HMI (FKBHMI) Karnoto Zarkasyi Oleh Bidang Hukum dan HAM Law is a tool of social control (Hukum adalah alat untuk kontrol sosial)  Indonesia merupakan negara hukum sesuai Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945, yang mana segala sesuatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diatur oleh hukum yang bersifat mengikat. Saat ini masih banyak kita temukan pelanggaran-pelanggaran Hukum yang mengorbankan Hak Asasi Manusia (HAM). Terutama masyarakat menengah ke bawah.    Ketimpangan keadilan bukan merupakan rahasia publik lagi. Berbagai bentuk politik praktis sangat memprihatikan. Maka dibutuhkan kepekaan dan kesadaran masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini. Sesuai pepatah hukum "Salus papuli supreme lex (Kesejahteraan masyarakat adalah hukum yang tertinggi)".    Bidang Hukum dan HAM HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi membentuk FKBHMI (Forum Konsultasi Bantuan Hukum) untuk menanggapi isu-isu se...
KAJIAN RESPONSIF GENDER  (Gender dan Konstruksi Sosial) Oleh Bidang Pemberdayaan Perempuan     Kondisi ketimpangan gender di Indonesia sungguh memprihatinkan. Begitu banyak aspek yang harus diketahui masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengatasi budaya patriarki. Oleh karena itu HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi khususnya di bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) telah melaksanakan kegiatan "Diskusi Responsif Gender (Gender dan Konstruksi Sosial)" yang dilaksanakan pada Hari Kamis, 29 Agustus Pukul 13.30 WIB, di Taman Kampus 2 IAIN Salatiga.     Kajian ini  dihadiri oleh pemateri Yunda Ifah Ulfi Hardiyanti, Kader HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi dan Kader HMI Komisariat dilingkup Salatiga. Dengan besarnya semangat dari Bidang Pemberdayaan Perempuan sendiri dan juga antusias teman-teman, acara ini dapat berjalan dengan lancar.  Gender adalah bagaimana laki-laki dan  perempuan diposisikan dalam masyarakat. Gender sendiri m...