Skip to main content
Menilai sebelum mencoba?
Oleh 
Pengurus Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan


Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung Jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
(tujuan hmi)
 Ayahanda lafran pane(pendiri HMI) pernah berkata” ilmu dan amal kita kerjakan, dunia
akhirat kita perjuangkan”, kata kata singkat yang sudah mampu mewakili tujuan hmi.
 Sejak berdirinya pada tahun 1947, HMI telah mampu melewati seleksi zaman yang sewaktu
waktu bisa melenyapkan kiprahnya di bangsa ini, bagaimana tidak pki yang saat itu jaya, sangat
berkeinginan keras untuk memusnahkan hmi, karna di anggap menjadi batu sandungan dalam
setiap pergerakannya, namun atas ijin allah swt. Dan kerja keras para pejuang yang hidup di hmi,
Semua itu mampu di lewatinya.
 Zaman yang terus berjalan mengikuti apa yang telah al qur,an kabarkan, sampailah pada
zaman ini, dimana selain kebudayaannya yang ikut berubah, manusianya juga ikut berubah,
terutama dalam hal sikapnya. Barang siapa yang tak mampu mengikutinya akan tersingkir dari catur permainan zaman. Hal telah dibuktikan bahwa hmi adalah organisasi yang mampu mengikuti
setiap perubahan zaman yang ada, tanpa menghilangkan jati diri yang ada dalam diri himpunan.
 Seiring berjalannya waktu, selain hmi muncul pula organisasi organisasi kemahasiswaan yang
berbau keislamanan, yang ikut serta meramaikan khasanah keorganisasia mahasiswa di negri ini,
yangmana semuanya memiliki misi yang baik untuk kemajuan umat dan bangsa ini.
 Banyaknya organissai kemahasiswaan yang ada di negeri ini seringkali membuat mahasiswa
terutama mahasiswa baru bingung, untuk memilih organisasi mana yang cocok untuk menjadi
tempat menempa dan mencari pengalaman dalam berorganisasi, dan sering kali ada mahasiswa
yang ikut salah satu organisasi yang hanya di dasari ikut ikutan saja, sehingga kesungguhannya
dalam berorganisasi bisa dibilang kosong, selain itu seringkali mahasiswa hanya terfokus dan
tertarik pada background yang di cantumkan di organisasi organisasi kemahasiswaan , parahnya
lagi mahasiswa terutama mahasiswa baru mengikuti organisasi yang ada hanya di dasari dengan
katanya, padahal dia belum merasakan rasanya berkecimpung dalam organisasi organisasi yang
ada, dan sering kali kita jumpai mahasiswa yang memeberi statement atau pendapat mengenai
organisasi lain, padahal dirinya belum pernah masuk di dalamnya, hal inilah yang kita khawatirkan
saat ini, dimana mahasiswa terdoktrin dengan kata kata manis yang belum tentu kebenarannya.
 Menjadilah mahasiswa yang mampu memilih dengan dasar pengamatan dan mencari data,
jangan asal percaya akan pandanga orang lain yang padahal kebenarannya masih diragukan, agar
kalian benar benar menemukan tempat bernaung yang sesuai apa yang kalian cari.
Saya tunggu kalian di hmi kawan

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Latihan Kader 1 (Basic Training) HMI Cabang Salatiga Komisariat Karnoto Zarkasyi      Kamis-Minggu, 26-29 September 2019  HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi telah mengadakan Latihan Kader 1 (LK1) bertempat di Pondok Pesantren BUQ Bener Tengaran Kab.Semarang. Kegiatan LK1 ini merupakan momentum Training bagi calon kader tingkat pertama HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi, yang dilaksanakan enam bulan sekali dalam satu tahun. Acara ini dihadiri oleh keluarga besar HMI Cabang Salatiga dan HMI Komisariat selingkup Salatiga.      Peserta LK1 HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi berjumlah 47 peserta dengan 34 peserta dinyatakan lulus, 2 dinyatakan lulus bersyarat dan 11 dinyatakan tidak lulus. Afif Munthalib selaku Ketua Umum HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi mengaku senang dengan antusias peserta dalam melaksanakan training dan berharap training ini bisa menjadi salah satu ajang dalam rangka memajukan HMI Cabang Salatiga pada umumnya dan HMI Komisariat Karnot...
Pembentukan Forum Konsultasi Bantuan Hukum HMI (FKBHMI) Karnoto Zarkasyi Oleh Bidang Hukum dan HAM Law is a tool of social control (Hukum adalah alat untuk kontrol sosial)  Indonesia merupakan negara hukum sesuai Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945, yang mana segala sesuatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diatur oleh hukum yang bersifat mengikat. Saat ini masih banyak kita temukan pelanggaran-pelanggaran Hukum yang mengorbankan Hak Asasi Manusia (HAM). Terutama masyarakat menengah ke bawah.    Ketimpangan keadilan bukan merupakan rahasia publik lagi. Berbagai bentuk politik praktis sangat memprihatikan. Maka dibutuhkan kepekaan dan kesadaran masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini. Sesuai pepatah hukum "Salus papuli supreme lex (Kesejahteraan masyarakat adalah hukum yang tertinggi)".    Bidang Hukum dan HAM HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi membentuk FKBHMI (Forum Konsultasi Bantuan Hukum) untuk menanggapi isu-isu se...
KAJIAN RESPONSIF GENDER  (Gender dan Konstruksi Sosial) Oleh Bidang Pemberdayaan Perempuan     Kondisi ketimpangan gender di Indonesia sungguh memprihatinkan. Begitu banyak aspek yang harus diketahui masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengatasi budaya patriarki. Oleh karena itu HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi khususnya di bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) telah melaksanakan kegiatan "Diskusi Responsif Gender (Gender dan Konstruksi Sosial)" yang dilaksanakan pada Hari Kamis, 29 Agustus Pukul 13.30 WIB, di Taman Kampus 2 IAIN Salatiga.     Kajian ini  dihadiri oleh pemateri Yunda Ifah Ulfi Hardiyanti, Kader HMI Komisariat Karnoto Zarkasyi dan Kader HMI Komisariat dilingkup Salatiga. Dengan besarnya semangat dari Bidang Pemberdayaan Perempuan sendiri dan juga antusias teman-teman, acara ini dapat berjalan dengan lancar.  Gender adalah bagaimana laki-laki dan  perempuan diposisikan dalam masyarakat. Gender sendiri m...